Jumat, 17 September 2010

Pembunuhan oleh Cinta

Dentuman menggelegar di dada.
Terasa makin cepat berdetak.
Tiap tarikan nafas singkat.
Ku bayar setetes air mata.
Bongkahan tubuh remaja ku.
Tercengkram oleh kapuk kusam.


Cobalah kau lihat.
Otot dan tulangku tiada patuh.
Tak mau ku perbudak tuk beranjak.
Tanpa ambisi, darahku mengalir.
Hidup tercerai dari hasratnya.

Mengapa ku mati walau bernafas?
Mengapa ku hilang walau berwujud?

Kini ku mulai meraba guratan kayu.
Jari telunjuk menuntun pada jawaban.
Inilah!
Inilah rasa cintaku!
Ku terbungkam sakitnya cinta!
Ku terbunuh meski bisa membuka mata.
Tiada beda dengan mayat yg berjalan.
Cinta membunuhku!
Cinta menggoda ambisiku!
Cinta hapuskan impianku!
Cinta telah menyita waktuku!
Hiduplah dan usap air mata cengeng!
Ini hanya Hawa!
Ciptaan Tuhan untuk Adam.
Dan tebing yg akan ku taklukkan.




Kamar Tidur,2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar